Alasan Harus Mulai Berinvestasi Saham Sejak Dini

Usia muda yang masih dalam fase produktif memang diidentikkan dengan berbagai hal baru yang cukup menantang. Hal tersebut lumrah saja sebab setelah seseorang berada di usia tersebut maka dikatakan memiliki otoritas sendiri dalam menentukan banyak hal mengenai dirinya sendiri. Terlebih di usia tersebut kebanyakan sudah mempunyai penghasilan sendiri.

Tantangan terbesar yang sering kali ditemui oleh usia muda yakni mengenai bagaimana cara mengatur finansial antara pendapatan, pengeluaran dan saving jangka panjang. Sering kali justru karena terlalu larut dalam mencoba berbagai hal baru justru membuat mereka lupa menabung. Namun saat ini pembicaraan tentang pentingnya mengelola uang dengan baik saat usia muda kian menjadi perhatian.

Fokus tersebut dapat menarik rasa semangat anak muda untuk mulai melakukan investasi daripada menghabiskan uangnya untuk memenuhi gaya hidupnya. Sebaiknya memang mulai memikirkan masa depan dengan perencanaan finansial yang matang.

Apa Perbedaan Investasi dengan Saving?

Sebelum lanjut, maka sebaiknya Anda harus memahami terlebih dahulu mengenai perbedaan antara investasi dengan saving atau menabung. Bukan berarti Anda sudah berhasil menyisihkan sebagai uang Anda untuk saving maka persoalan masa depan menjadi tenang. Sebab selain saving, Anda pun perlu untuk menyisihkan uang guna investasi.

Saving sendiri merupakan proses penyimpanan uang dengan tujuan tertentu yang dicapai dalam jangka pendek dan pencairannya dapat dilakukan kapan saja sesuai keinginan. Anda dapat menggunakan uang tabungan tersebut untuk menunjang berbagai kebutuhan. Menabung uang di bank biasanya paling banyak dilakukan untuk mengamankan uang dengan resiko rendah.

Investasi jelas berbeda dengan saving tersebut, karena investasi bukan sekedar menyimpan uang namun juga berpotensi memperoleh pengembangan aset. Karena cenderung memperoleh keuntungan lebih maka sudah pasti terdapat resiko di dalamnya. Hal inilah yang kemudian memunculkan istilah high risk high return.

Namun sebenarnya Anda tidak perlu khawatir karena terdapat berbagai jenis investasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Asalkan Anda melakukannya dengan sangat hati-hati dan direncanakan secara matang maka keuntungan dapat terus mengalir. Salah satunya dengan investasi penanaman saham tertentu.

Memang banyak jenis investasi lainnya selain saham seperti emas, valas, deposito, dan properti. Namun dari sekian banyak jenisnya tersebut, saham menjadi yang cukup populer di Indonesia bahkan banyak orang yang lebih tertarik berinvestasi dengan cara ini.

Sebab saham sendiri memiliki harga yang lebih terjangkau, mudah untuk dilakukan dan sifatnya lebih fleksibel. Sehingga Anda bisa mendapatkan profit secara maksimal apabila Anda memiliki kemampuan analisa pasar yang baik dan memilih jenis saham yang tepat untuk Anda.

Meskipun di usia yang masih muda mungkin saja Anda hanya memiliki modal yang relatif kecil. Namun apabila dimulai dari usia yang masih muda maka potensi untuk mencapai keuntungan yang besar justru lebih besar. Anda akan merasakan banyak manfaatnya justru ketika usia Anda nantinya sudah lanjut.

Anda seolah-olah sedang membiarkan uang Anda yang bekerja untuk Anda, bukan Anda yang bekerja untuk uang. Anda hanya perlu mempelajari trend saham untuk memilih kapan waktu yang tepat untuk melakukan jual beli saham.

Lebih lanjut, mengapa sih usia muda lebih baik mencoba untuk memulai berinvestasi dengan saham? Seberapa perlunya? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Return Relatif Lebih Tinggi Daripada Jenis Investasi Lain

Apabila Anda melakukan investasi dengan membeli saham maka sudah dipastikan Anda akan mendapatkan return yang hasilnya relatif lebih tinggi daripada jenis investasi lain. Apabila trend market saham sedang baik maka besar kemungkinan bahwa Anda akan memperoleh keuntungan mencapai 20% hingga 30% atau bahkan lebih dalam jangka satu tahun.

Sangat menggiurkan bukan return yang bisa didapatkan? Presentase tersebut jelas jauh lebih tinggi daripada investasi emas ataupun properti. Dimana potensi mengalami kenaikannya hanya berkisar di angka 10% hingga 15% dalam satu tahun. Namun tetap saja semua tergantung dari bagaimana Anda mampu melihat trend market yang sedang berkembang ketika Anda melakukan transaksi jual beli saham.

Investasi Saham Meningkatkan Profit

Apabila Anda mulai melakukan investasi saham sejak usia yang masih terbilang muda maka profit yang bisa didapatkan pun akan semakin besar jika memilih jenis saham yang paling tepat.

Untuk investasi saham bisa dilakukan melalui broken saham yang sudah legal dan terpercaya. Untuk melakukan deposit ke akun broker, jika broker Indonesia maka dengan bank lokal, jika broker luar negeri maka bisa dengan Paypal, Payoneer, dan sebagainya. Jika Anda belum memiliki akun Paypal, maka Anda juga bisa memakai jasa isi saldo paypal untuk pengisian saldo di akun broker Anda.

Dimana dalam saham sendiri terdapat dua jenis profit yang bisa didapatkan yakni dividen dan capital gain.

Dividen sendiri merupakan keuntungan yang bisa didapatkan dari nilai harga yang sudah ditentukan pada surat saham yang Anda miliki. Sehingga nilai kentungannya memang sudah jelas tertera di dalamnya. Sementara untuk capital gain sendiri merupakan keuntungan yang diperoleh berdasarkan selisih dari harga beli dan harga jual saham yang Anda miliki tersebut.

Mudah Untuk Dilakukan Transaksi dan Sifatnya Likuid

Apabila Anda benar-benar ingin melakukan investasi saham maka langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan membuka rekening pada perusahaan sekuritas. Jika sudah, maka Anda dapat melakukan transaksi baik jual ataupun beli saham menggunakan aplikasi yang sudah tersedia. Mudah bukan caranya?

Tidak hanya itu saja, saham pun memiliki sifat yang likuid. Maksudnya di sini yaitu jika Anda membutuhkan dana secara tiba-tiba, maka Anda dapat langsung menjual saham tersebut dan langsung mencairkannya ke rekening tabungan Anda. Estimasinya yakni sekitar 3 hingga 4 hari maka yang dari penjualan saham tersebut dapat langsung cair ke rekening tabungan Anda.

Dapat Digunakan Sebagai Tabungan Jangan Panjang Demi Masa Depan

Apabila Anda mulai melakukan investasi saham saat usia Anda masih muda maka Anda tidak perlu mengkhawatirkan masa depan Anda. Sebab setidaknya Anda sudah memiliki tabungan untuk jangka panjang dalam bentuk saham yang sudah dibeli sejak usia Anda masih muda. Apabila Anda membutuhkan uang tersebut maka Anda dapat langsung menjual saham tersebut untuk mencairkan uangnya.

Hal ini sering kali disebut dengan menabung uang di saham. Dimana peningkatan harga saham memiliki kecenderungan lebih tinggi, bahkan mampu bersaing dengan laju inflasi tiap tahunnya. Sehingga tidak ada salahnya jika Anda menyisihkan uang Anda untuk saham karena dapat memberikan potensi return yang tinggi.

Hasil yang Diperoleh Bisa Dijadikan Passive Income

Melakukan investasi saham sejak usia yang mudah maka Anda bisa memperoleh passive income yang didapatkan dari hasil investasi tersebut. Apabila Anda sudah pensiun suatu hari nanti maka Anda bisa tetap memiliki penghasilan, terlebih jika hasil dari investasi saham tersebut semakin berkembang.

Setidaknya Anda sudah dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari melalui hasil investasi saham tersebut. Katakanlah Anda memang sedang memulai mempersiapkan dana untuk pensiun nantinya dengan cara investasi saham sejak usia muda. Sehingga Anda boleh dikategorikan sudah mulai memiliki perencanaan masa depan yang matang jauh sebelum Anda masuk ke usia pensiun.

Demikian artikel mengenai alasan mengapa Anda sudah harus mulai investasi saham di usia yang masih muda. Semoga bermanfaat untuk Anda.

4 Tips Manajemen Keuangan Rumah Tangga

Apabila berbicara persoalan rumah tangga tentu saja erat kaitannya dengan tata kelola keuangan di dalamnya. Meskipun terlihat sederhana, namun sebenarnya penerapan manajemen keuangan dalam rumah tangga boleh dibilang susah-susah gampang. Sehingga Anda membutuhkan cara jitu tersendiri agar manajemen tersebut dapat berjalan secara maksimal.

Terlebih cukup banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan rumah tangga. Misalnya kebutuhan pokok yang harus dipenuhi hingga kebutuhan yang bersifat tambahan dan hiburan. Sebab mengatur keuangan tersebut bukan menjadi tanggung jawab perseorangan saja, namun baik suami ataupun istri harus sama-sama memiliki peran penting di dalamnya.

Lebih lanjut, terdapat beberapa tips dalam menerapkan manajemen keuangan rumah tangga yang bisa Anda lakukan. Penasaran kan? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Menghitung Jumlah Pengeluaran dan Pemasukan

Agar manajemen keuangan rumah tangga berjalan secara efektif, maka Anda harus menghitung seluruh pendapatan dalam satu bulan. Katakanlah suami dan istri sama-sama bekerja maka seluruh pendapatan keduanya dihitung, termasuk di dalamnya insentif yang diterima. Tidak hanya itu saja loh, namun jika ada pemasukan dari hasil investasi pun tetap masuk dalam hitungan.

Agar Anda mengetahui seberapa banyak uang yang dibutuhkan untuk masing-masing kebutuhan maka Anda perlu melakukan penghitungan rasio pengeluaran. Rasio yang dimaksud dapat berupa pembukuan yang mencatat pemasukan dan pengeluaran. Anda juga harus memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya pokok atau primer terlebih dahulu.

Nah, secara lebih lanjut, terdapat beberapa tips pengaturan presentase manajemen keuangan rumah tangga yang akan dibagikan berikut ini.

  1. Penggunaan Kebutuhan Primer 30%

Sebaiknya Anda mengalokasikan penghasilan total Anda sebesar 30% untuk digunakan dalam mencukup kebutuhan sehari-hari. Misalnya untuk biaya makan, biaya tagihan air dan listrik, belanja bulanan, dan lain-lain yang sifatnya pokok.

  1. Pembayaran Cicilan 30%

Anggarkan biaya untuk membayar cicilan maksimal sebesar 30% dari total penghasilan, jangan sampai melebihi batas presentase tersebut. Sebab angka tersebut sudah menjadi tolak ukur untuk keuangan rumah tangga yang sehat.

Katakanlah pendapatan total Anda per bulan 10 juta rupiah maka untuk membayar cicilan maksimal sebesar 3 juta rupiah. Anda dapat memprioritaskan untuk membeli rumah daripada membayar cicilan yang sifatnya non primer.

  1. Dana Tabungan 10%

Usahakan Anda selalu menyisihkan sebesar 10% total pendapatan untuk dialokasikan ke tabungan. Uang ini nantinya dapat digunakan jika suatu saat membutuhkan kebutuhan-kebutuhan tersier. Bisa juga nantinya digunakan untuk menikmati liburan bersama keluarga nantinya.

  1. Investasi dan Dana Darurat 15%

Anda dapat menyisihkan pendapatan total sebesar 15% untuk digunakan sebagai dana darurat sekaligus investasi. Namun sebenarnya Anda bisa menyesuaikan dana ini dengan menambah dananya, misalnya mengambil dari dana tabungan.

Semakin baik apabila Anda bisa menggenjot dana ini, sebab dana ini diusahakan untuk tidak tersentuh sama sekali demi menunjang masa depan dan berbagai hal yang tidak terduga nantinya.

  1. Dana Sosial 10%

Yang dimaksud dengan dana sosial di sini dapat mencakup uang arisan, sedekah, iuran RT, dan berbagai hal lain yang berhubungan dengan kebutuhan sosial. Idealnya Anda mengalokasikan pendapatan total Anda sebesar 10% untuk digunakan berbagai hal tersebut.

  1. Lifestyle 5%

Boleh saja jika Anda ingin bersenang-senang, namun ingat jangan kelewat batas karena sebaiknya Anda hanya menganggarkan sebesar 5% saja dari total penghasilan. Misalnya Anda dapat menggunakan dana ini untuk nonton film atau berbagai hal lainnya.

  1. Keterbukaan Keuangan Diantara Suami Istri

Hal paling penting agar keuangan rumah tangga dapat berjalan dengan sehat adalah dengan saling terbuka antar suami dan istri. Baiknya Anda benar-benar membicarakan dengan pasangan terkait gaji bulanan, kepemilikan tabungan dan aset, sekaligus hutang yang masih membebani. Dengan adanya keterbukaan tersebut maka suami dan istri bisa lebih cermat dalam merencanakan dan mengatur segala hal terkait keuangan rumah tangga.

  1. Mengurangi Penggunaan Kartu Kredit

Kartu kredit memang sudah menjadi momok yang cukup banyak memakan korban yang mengakibatkan penumpukan hutang. Bahkan keberadaan kartu kredit membuat Anda sulit mengontrol penggunaannya yang justru dapat memicu berbagai permasalahan keuangan rumah tangga. Sebaiknya Anda hindari menggunakan kartu kredit jika tidak dalam kondisi yang benar-benar darurat. Atau bahkan Anda bisa memilih untuk tidak menggunakan kartu kredit sama sekali agar tidak ketergantungan.

  1. Evaluasi Pengeluaran Keuangan Rumah Tangga Secara Berkala

Pastikan bahwa Anda secara berkala melakukan evaluasi terhadap pengeluaran keuangan rumah tangga tiap bulannya. Sebab bisa diperkirakan bahwa mungkin terdapat kebutuhan dadakan yang tidak terhindarkan, sehingga penyesuaian pengeluaran memang sudah selayaknya dilakukan.

Dengan pengaturan manajemen keuangan rumah tangga yang cermat maka dapat membuat hubungan keluarga pun menjadi semakin harmonis. Anda juga terhindarkan dari berbagai permasalahan seperti terlilit hutang, tidak sanggup membayar cicilan, gaya hidup terlalu hedonism, dan lain-lain yang sifatnya merugikan kondisi keuangan.

6 Alasan Mengapa Memilih Investasi Dana Syariah

Investasi merupakan salah satu instrumen paling bijaksana yang diterapkan oleh mayoritas masyarakat untuk menunjang masa depan mereka. Dalam Islam sendiri, investasi menjadi suatu hal sangat dianjurkan namun sebagai umat Muslim tentu harus pintar-pintar dalam memilih produk-produk terkait investasi.

Sebab tidak semua produk investasi halal dan sesuai dengan syariat Islam, atau biasanya mengedepankan adanya riba. Sebagai alternatif, maka umat Islam sebaiknya pilih jenis investasi yang halal dan aman dengan menggunakan dana syariah.

Pada dasarnya konsep investasi syariah dan konvensional hampir serupa, perbedaannya pengelolaannya sangat mengedepankan prinsip-prinsip syariah. Sehingga Anda pun merasa nyaman karena tidak ada investasi kotor, sebab pengelolaannya sudah terjamin aman dan halal.

Alasan Memilih Investasi Syariah Ketimbang Konvensional

Nah, lebih lanjut mengapa sih Anda harus memilih investasi syariah daripada konvensional? Memang apa saja keuntungannya? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

  • Berada Di Bawah Pengawasan OJK dan DPS

Produk investasi syariah ini sudah langsung diawasi oleh dua lembaga yakni OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan DPS (Dewan Pengawas Syariah). OJK sendiri mengawasi jalannya segala bentuk transaksi dan layanan keuangan di dalamnya. Sekaligus DPS melakukan pemantauan sesuai dengan prinsip syariah apakah sudah sesuai, bagaimana unsur kehalalannya, dan sebagainya.

Jika Anda ingin lebih memahami lagi, maka dapat langsung mengunjungi website OJK. Di sana Anda dapat menemukan berbagai produk-produk investasi yang bisa disesuaikan dengan kenyamanan dan kebutuhan Anda.

  • Dijamin Halal dan Sesuai dengan Syariat Islam

Apabila Anda melakukan investasi syariah maka segala bentuk perputaran uangnya dilakukan secara halal. Perputaran uang tersebut dilakukan dengan memegang teguh berbagai cara dan syarat sesuai dengan hukum dan ketentuan Islam. Bahkan hal ini dilakukan dari awal hingga akhir prosesnya.

Prosesnya sendiri diawali dengan adanya akad atau perjanjian antara pihak bank dengan investor. Terdapat pembahasan di dalamnya sekaligus mengusahakan bahwa semua prosesnya jauh dari hal-hal yang diharamkan dalam Islam.

Apabila nanti ditemukan bahwa manajemen melakukan transaksi yang sifatnya tidak syariah namun seharusnya syariah, maka terdapat cleansing. Cleansing merupakan kegiatan amal yang didasarkan dari pembersihan dana yang sudah diinvestasikan tersebut. Kegiatan ini dilakukan atas sepengetahuan manajemen investasi sekaligus pemilik modal tanpa adanya batasan informasi.

  • Terbuka Untuk Berbagai Investor

Meskipun masuknya adalah syariah dan sesuai dengan syariat agama Islam namun bukan berarti nasabahnya hanya diperbolehkan untuk orang-orang Islam saja. Namun terbuka untuk siapa pun yang ingin memilih investasi dengan cara yang paling tepat untuk menjadi investor. Sistem yang diterapkan memang berbeda namun benefitnya tetap berlaku untuk siapa saja.

Apabila Anda memang merasa bahwa produk investasi syariah paling tepat untuk Anda, maka langsung saja alokasikan dana ke dalam instrumen tersebut. Untuk investasi syariah sendiri juga terdapat dalam bentuk pendapatan tetap, pasar uang, saham, ataupun campuran.

  • Keuntungan yang Dapat Berjalan Dalam Jangka Panjang

DES atau Daftar Efek Syariah mengharuskan perusahaan investasi yang berada di bawah naungannya untuk mempunyai jumlah utang lebih kecil daripada jumlah aset yang dimilikinya. Sehingga investasi secara syariah bisa dikatakan lebih berisiko kecil daripada konvensional. Karena risikonya kecil tersebut maka sangat layak disebut bisa menjamin keuntungan untuk jangka panjang.

  • Prospek Market Capitalization yang Lebih Baik

Market Capitalization merupakan potensi efek untuk meningkatkan capital atau nilai jual dan pengembalian dana hasil investasi. Karena banyaknya jenis-jenis instrumen investasi syariah, maka pihak manajemen dapat leluasa untuk menempatkan dana investasi tersebut. Baik penempatan itu untuk jangka pendek ataupun jangka panjang. Hal tersebut dapat memberikan peluang untuk pengembalian dana hasil investasi menjadi lebih besar daripada investasi secara umum.

Selain memberikan pengaruh terhadap market capitalization, beragam instrumen di dalamnya dapat berakibat positif terhadap kinerja pada bursa efek. Investasi syariah memiliki nilai pertumbuhan serta laba yang jauh lebih stabil. Sehingga membuatnya dapat disebut sebagai investor dengan profil yang moderat.

  • Keseimbangan Hak Investor dan Pihak Manajemen

Investasi syariah menerpakan prinsip kolektivisme untuk persoalan pembagian untung dan ruginya. Ketika mengalami keuntungan maka investor dan pihak manajemen mendapatkan persentase yang didasarkan pada rasa suka rela antara satu dengan lainnya.

Namun hal tersebut juga berlaku ketika terdapat kerugian, maka keduanya sama-sama memiliki tanggung jawab yang sama terhadap kerugian tersebut. Pihak manajemen diharuskan untuk mampu melakukan pengelolaan instrumen investasi agar hasil yang didapatkan kembali mengalami keuntungan. Sementara untuk pihak investor diharapkan dapat bersabar untuk menunggu proses yang dilakukan pihak manajemen.

Investasi syariah memang produk non konvensional namun siapa saja tanpa melihat latar belakangnya dapat melakukan investasi secara bebas. Bahkan Anda bisa menggunakan modal yang kecil namun jaminan keuntungan untuk jangka panjangnya cukup menggiurkan. Hitung-hitung Anda sedang menabung untuk masa depan Anda loh. Jadi tidak perlu ragu lagi untuk menginvestasikan dana Anda secara syariah.

6 Prinsip Investasi Jangka Panjang Agar Menguntungkan

Banyak orang yang mendambakan memiliki kondisi finansial aman untuk masa depan mereka. Jika tujuan Anda adalah hal tersebut, maka cobalah untuk mempertimbangkan jenis investasi untuk jangka panjang. Mungkin masih banyak dari Anda yang cukup bingung bagaimana cara melakukan investasi secara tepat.

Apa Itu Sebenarnya Investasi?

Sebelum menjelaskan lebih lanjut, simak dulu penjelasan mengenai investasi itu sendiri. Dimana investasi sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu kala dimana konsep mulanya adalah menggandakan aset yang dimiliki.

Melalui investasi maka Anda dapat menyimpan uang Anda yang dapat membuahkan hasil nantinya. Sehingga investasi memberikan peluang kepada Anda untuk hidup nyaman secara finansial. Bahkan biasanya dimanfaatkan untuk menyimpan dana masa pensiun.

Tidak hanya menguntungkan saja, tentu investasi memiliki kendala tersendiri yakni adanya inflasi yang sulit dihindari di berbagai negara. Hal ini dapat menurunkan nilai mata uang kapan saja, sehingga yang sudah dikumpulkan nilainya bisa jadi menurun pada masa depan.

Namun demikian bukan berarti Anda harus merasa khawatir untuk melakukan investasi sebab kegunaannya penting untuk masa depan lebih baik. Investasi jangka panjang ini penting agar dana yang Anda miliki terus bertambah tanpa perlu kerja keras lebih. Daripada Anda membiarkannya di rumah ataupun di bank, lebih baik menanamkannya untuk investasi.

Prinsip Investasi Jangka Panjang

Nah, agar lebih untung apa saja sih sebenarnya prinsip-prinsip investasi untuk jangka panjang? Yuk simak penjelasan berikut ini.

  • Mengalokasikan Aset yang Dimiliki

Menggunakan aset yang dimiliki berarti jangan Anda hanya menyimpan uang di bank yang justru semakin berkurang karena adanya potongan per bulannya. Meskipun menyimpan uang di bank adalah hal yang aman namun aset Anda tidak bergerak.

Agar menguntungkan maka Anda dapat mengalokasikan aset tersebut ke dalam beberapa pos. Misalnya membuat pos dimana dikhususkan untuk masa tua sehingga pisahkan dengan lainnya agar tidak terpakai. Kemudian gunakan pos lain yang bisa digunakan sebagai investasi sesuai dengan preferensi Anda.

Beberapa orang lebih menyukai jenis investasi jangka panjang karena jumlah potensi returnnya lebih banyak namun dengan resiko yang lebih besar pula. Misalnya investasi reksadana dimana ini cocok untuk Anda yang siap dengan resiko.

Namun jika Anda lebih senang bermain aman dengan resiko yang paling minim maka Anda dapat memilih investasi jenis deposito. Sebab resikonya kecil namun tetap menghasilkan walaupun hasilnya pun cenderung lebih kecil.

  • Memanfaatkan Peluang yang Ada Untuk Investasi

Kebanyakan orang memilih jenis investasi jangka panjang dengan tujuan untuk mempersiapkan masa tua atau masa pensiun mereka. Dimana ketika usia Anda masih produktif maka peluang untuk berinvestasi justru lebih besar. Sebab pada usia tersebut, tentu Anda memiliki pendapatan tetap untuk setiap bulannya.

Hal tersebut didukung dengan banyaknya jenis investasi yang memang lebih open terhadap orang-orang dengan usia produktif dibandingkan dengan usia yang dianggap sudah lanjut.

Katakanlah Anda meminjam dana untuk membeli properti maka biasanya pihak bank akan mensyaratkan rentang usia tertentu sebagai ketentuannya. Apabila Anda saat ini masih berada dalam usia produktif maka sebaiknya manfaatkan peluang tersebut untuk melakukan investasi. Sebab ketika sudah lanjut usia maka peluang tersebut sangatlah minim atau bahkan cenderung sulit.

  • Mengambil Resiko yang Mampu Ditangani

Sudah menjadi rahasia umum bahwa melakukan investasi pun bukan berarti tidak beresiko karena harfiahnya segala hal memiliki resiko. Untuk besar ataupun kecilnya resiko tersebut kembali bergantung pada jenis investasi yang Anda ambil. Umumnya memang resiko tersebut sama sekali tidak dapat dihindari, kemudian seberapa besar resiko yang dimaksud?

Sebenarnya kembali lagi kepada kondisi masing-masing dari Anda, apabila Anda masih di rentang usia 20an maka Anda memiliki masa 40 tahun sebelum pensiun. Sehingga pengambilan investasi dengan resiko yang terbilang tinggi bukan menjadi suatu masalah bagi Anda. Terlebih apabila Anda memiliki pekerjaan yang stabil.

Berbeda apabila usia Anda sudah masuk 50 tahun lebih maka masa pensiun boleh dikatakan sudah mendekati. Sehingga jenis investasi yang memiliki resiko tinggi sangat tidak disarankan untuk Anda, lebih baik utamakan memilih investasi yang aman dan minim resiko. Kecuali jika Anda memang berada dalam kebebasan finansial serta memiliki pos tersendiri untuk melakukan investasi.

  • Berkontribusi Secara Reguler

Secara umum, jenis investasi akan dirasa lebih efektif jika Anda lakukan secara reguler. Maksudnya yakni investasi tidak dapat dilakukan satu kali saja kemudian dibiarkan ataupun langsung dihabiskan karena jumlahnya tidak kunjung bertambah.

Investasi membutuhkan sikap yang disiplin dan konsisten dari Anda, bahkan sebaiknya dilakukan dengan teratur dan berkala. Katakanlah deposito, apabila Anda teratur menyimpan uang secara deposito maka aset Anda akan dapat bertambah.

Demikian prinsip-prinsip investasi jangka panjang yang bisa dilakukan agar mendapatkan keuntungan. Asalkan Anda benar-benar memahami teknisnya maka investasi bukanlah sebuah momok menyeramkan.

Mau Cuan? Simak 6 Keuntungan Investasi Reksadana

Kebanyakan masyarakat saat ini sudah mulai sadar untuk menyisihkan uangnya ke dalam investasi. Sebab investasi sendiri dianggap cara paling aman namun menguntungkan untuk penyimpanan uang. Meskipun demikian, sebagian juga masih ada yang meragukan keuntungan yang diperoleh dari investasi.

Terlebih kondisi finansial secara global belakangan ini mengalami keterpurukan akibat pandemi. Sehingga banyak muncul sentimen negatif yang mengakibatkan trend investasi turun, ditambah lemahnya kurs mata uang. Hal ini mengakibatkan pasar uang dan pasar modal justru dihindari para investor karena dianggap memiliki resiko tinggi di kala kondisi yang tidak menentu tersebut.

Mungkin beberapa dari Anda cukup ragu untuk membeli saham dengan harga yang murah akan terus anjlok harganya hingga Anda merugi. Ataupun investasi emas dimana harganya sedang naik namun dikemudian hari justru mengalami penurunan ketika situasi menjadi kondusif.

Sebenarnya reksadana dapat menjadi solusi untuk menengahi kebimbangan Anda tersebut. Dimana reksadana memiliki keunggulan dari segi diversifikasinya yang dapat menyelamatkan Anda dari kondisi tersebut.

Keuntungan Dari Investasi Reksadana

Penasaran kan? Yuk lebih lanjut simak penjelasan mengenai keuntungan apa saja yang bisa didapatkan dengan investasi reksadana.

  • Sistem Sederhana dan Mudah Dipahami

Investasi reksadana tidak mengharuskan Anda untuk memiliki pengetahuan lebih mengenai pemahaman terhadap risiko likuiditas ataupun kemampuan analisa laporan keuangan. Anda pun tidak harus berpengalaman dalam pasar keuangan untuk menjadi investor serta merasakan manfaatnya. Dana yang Anda dapatkan dari hasil penjualan reksadana dapat digabungkan ke dalam satu investasi yang pengelolanya dilakukan oleh Manajer Investasi yang profesional.

Reksadana sendiri bisa diinvestasikan ke dalam bentuk obligasi, saham, uang tunai dan aset lainnya. Aset tersebut tergabung menjadi satu reksadana yang biasanya disebut dengan portofolio. Sederhananya, ketika investor membeli reksadana maka mereka juga membeli berbagai investasi berbeda-beda pula.

  • Kemudahan Aksesibilitas Reksadana

Saat ini penawaran reksadana berada di perusahaan sekuritas, bank, asuransi, manajemen aset, bahkan juga marketplace online. Hal ini dapat memudahkan investor pemula untuk membuat akun melalui platform tertentu. Keseluruhan prosedur pembelian reksadana mulai dari pembukuan rekening hingga penjualannya dapat mudah dilakukan karena adanya fitur reksadana online. Bahkan investor pun dapat melakukan transaksinya kapan saja dan dimana saja.

  • Diversifikasi Investasi, Eksposur Pasar Luas

Dalam satu reksadana tersebut maka Anda dapat melakukan investasi ke dalam berbagai jenis investasi yang berbeda. Sehingga hal tersebut memungkinkan adanya pencapaian diversifikasi hanya dengan melakukan investasi dengan satu reksadana. Sebab ketika Anda melakukan investasi reksadana maka dana yang Anda investasikan digabungkan menjadi satu keranjang untuk digunakan ke berbagai jenis investasi.

Diversifikasi dapat dikatakan baik jika mampu meminimalisir risiko investasi namun memaksimalkan keuntungan yang Anda dapatkan. Berbeda jika Anda melakukan investasi saham dimana hal tersebut sangat bergantung dengan kinerja dari perusahaan penyedia saham. Apabila Anda melakukan invertase ke perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi maka risikonya pun akan tinggi pula.

  • Modal Terjangkau Untuk Memulai Investasi

Bagi pemula, sudah menjadi hal yang lumrah apabila ragu-ragu ketika hendak menginvestasikan uangnya, terlebih jika modal yang dibutuhkan ternyata cukup besar. Maka pertimbangan mengeluarkan modal yang besar untuk membeli satu jenis investasi menjadi sangat diprioritaskan. Namun dengan reksadana maka Anda tidak membutuhkan modal yang besar, bahkan modal awal terbilang rendah yakni 100 ribu rupiah.

  • Lebih Hemat Biaya Daripada Tipe Portofolio Lain

Manfaat lainnya yakni rendahnya biaya yang dibutuhkan daripada pengelolaan portofolio secara mandiri. Reksadana sendiri merupakan pembiayaan secara kolektif yang digunakan pada instrumen dalam pasar keuangan.

Biaya yang Anda keluarkan pun cenderung lebih rendah daripada mengelola portofolio Anda sendiri. Tidak hanya itu saja, reksadana sistemnya memang mengumpulkan uang dari berbagai investor. Sehingga investor-investor kecil bisa melakukan investasi untuk aset tertentu ataupun mendapat posisi lebih besar dibandingkan dengan investor kecil yang melakukan pengelolaan portofolio sendiri.

  • Memiliki Beragam Pilihan Jenis Reksadana

Apabila investor memiliki pendapatan yang cenderung stabil, kemungkinan lebih nyaman ketika harus dihadapkan dengan risiko besar agar dapat mencapai return yang besar. Sehingga investor ini dapat melakukan investasi dalam dana ekuitas.

Berbeda dengan investor yang usianya sudah dekat dengan masa pensiun maka merasa tidak nyaman dengan risiko yang besar. Sehingga mereka pun lebih tertarik untuk memilih jenis reksadana pendapatan tetap karena risikonya lebih minim. Anda dapat memilih beragam jenis produk dari reksadana yang bisa disesuaikan dengan jangka waktu ataupun suku bunga yang Anda targetkan.

Pengelolaan reksadana sendiri sudah pasti dilakukan oleh manajer investasi yang profesional dan memiliki keahlian untuk dapat mengelola jenis investasi yang dipilihnya. Sehingga hal tersebut memungkinkan investor lebih banyak memiliki waktu luang daripada berpikir terus menerus mengenai nilai investasi yang ditanamnya.

Sebagai investor, Anda sudah mempercayakan uangnya kepada seorang yang sudah profesional di bidangnya. Sehingga Anda bisa duduk manis di rumah saja tanpa harus diribetkan dengan persoalan investasi yang Anda tanam.

Pahami Jenis Saham Sebelum Menggeluti Dunia Investasi

Mungkin bagi Anda yang hendak menggeluti dunia investasi masih cukup bingung dengan adanya jenis-jenis investasi termasuk saham. Sebelum terjun lebih lanjut, agar tidak terjadi kesalahan fatal memang sebaiknya Anda mempelajari terlebih dahulu mengenai saham. Artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai saham beserta jenis-jenisnya.

Mengenal Apa Itu Saham?

Saham juga sering kali disebut dengan istilah ekuitas yang merupakan kepemilikan suatu perusahaan namun hanya sebagian kecilnya saja. Saham memberikan hak-hak kepada pemiliknya untuk memperoleh bagian dari keuntungan ataupun aset yang dimiliki perusahaan berdasarkan seberapa presentase penanaman saham Anda. Unit saham sendiri disebut dengan shares.

Proses jual beli saham sendiri biasanya terdapat dalam bursa saham, namun ada juga yang menjualnya secara pribadi. Namun transaksi tersebut pun harus disesuaikan dengan aturan dari pemerintah dengan tujuan melindungi para investor dari tindak penipuan.

Bahkan investasi jenis saham ini berhasil mengungguli mayoritas jenis investasi lain yang sifatnya jangka panjang. Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut kepada Anda, yuk kenali jenis-jenisnya berikut ini.

Jenis-Jenis Saham Menurut Klaimnya

  1. Common Stock atau Saham Biasa

Common stock ini merupakan jenis saham yang paling umum dan banyak para investor yang memulainya dari jenis saham ini. Ketika Anda mempunyai jenis saham ini maka Anda dapat mempunyai hak terkait keuntungan perusahaan dan hak dalam memilih. Pemilik saham ini pun bisa mendapatkan dividen atau pembayaran secara teratur pada semua pemilik saham, namun dividen ini tidak menjamin dan bervariasi keberadaannya.

  1. Preferred Stock atau Saham Preferen

Saham ini sering kali dibanding-bandingkan dengan obligasi dimana jenis ini pembayarannya kepada investor berdasarkan dividen tetap. Pemilik saham juga lebih diistimewakan dengan cara dividen diutamakan dibayarkan kepada mereka terlebih dahulu sebelum dibayarkan pada pemilik common stock. Termasuk di dalamnya jika terdapat likuidasi ataupun kebangkrutan.

Namun tentu saja harga saham ini memang kurang volatile jika dibandingkan dengan common stock. Sehingga saham semacam tidak kehilangan nilainya namun juga tidak mendapatkan nilainya. Saham ini lebih cocok dipilih oleh investor yang ingin mendapatkan pertumbuhan jangka panjang.

Jenis-Jenis Saham Menurut Peralihannya

  1. Bearer Share atau Saham Atas Unjuk

Saham ini merupakan saham yang kepemilikannya secara penuh oleh badan ataupun orang yang mempunyai sertifikat saham secara fisik. Jenis saham ini memang tidak menuliskan nama kepemilikan saham pada lembar kertas tersebut, sehingga lebih mudah untuk pindah tangan.

Perusahaan memberikan dividen kepada pemilih saham saat terdapat kupon fisik ditunjukkan kepada perusahaan. Sebab saham ini tidak masuk ke dalam otoritas mana pun, proses pemindah tangan pun hanya dilakukan dengan menyerahkan dokumen secara fisik. Tujuan saham ini agar mempermudah proses jual beli tanpa harus mengurusnya lewat badan hukum.

  1. Registered Share atau Saham Atas Nama

Registered share ini merupakan jenis saham dimana pemilik saham dapat dibuktikan karena namanya sudah tertulis di dalam surat berharga. Sehingga apabila ingin dialihkan atau pindah tangan maka prosesnya harus menggunakan prosedur hukum untuk membalikkan atas nama saham.

Saham yang terdaftar merupakan saham yang penerbitannya menggunakan atas nama dari pemilik. Apabila pemilik tersebut hendak menjualnya, maka pemilik baru mendaftarkan nama mereka terlebih dahulu. Sehingga mereka nantinya mencatatkan nama dan alamat pada daftar pemilik saham perusahaan, biasanya disebut registered stock.

Jenis-Jenis Saham Menurut Kinerja Perdagangan

  1. Blue Chip Stocks

Saham ini dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan besar dengan reputasi yang baik. Dimana perusahaan tersebut memiliki finansial sehat, besar, operasinya sudah lama, dan mempunyai pendapatan yang tinggi. Sehingga sering kali melakukan pembayaran dividen untuk investor mereka. Saham ini biasanya mempunyai kapitalisasi pasar dengan jumlah miliaran.

  1. Income Stocks

Saham ini merupakan saham dengan penawaran pendapatan secara stabil dalam bentuk dividen dalam jangka waktu tertentu namun eksposur resikonya rendah. Saham ini mempunyai volatilitas rendah sehingga berbeda dengan growth stock yang volatilitas dan resikonya lebih tinggi.

  1. Growth Stocks

Saham ini memberikan penawaran pertumbuhan jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pertumbuhan secara rata-rata di pasar saham. Pertumbuhannya terbilang lebih cepat daripada rata-rata sehingga pendapatan yang dihasilkan lebih cepat.

  1. Speculative Stocks

Saham ini memiliki resiko tinggi dan lebih agresif dengan nilai prospek yang terbilang tidak pasti. Penawaran return yang dijanjikan memang signifikan namun resikonya pun tinggi dimana setara dengan returnnya.

  1. Countercyclical Stocks

Saham yang memiliki kecenderungan bergerak secara berlawanan terhadap siklus bisnis secara umum. Apabila trend pasar sedang naik maka trend dari saham ini turun, demikian sebaliknya.

Demikian penjelasan mengenai saham beserta dengan jenis-jenisnya yang bisa Anda pelajari sebelum mulai melakukan investasi saham. Berdasarkan jenisnya tersebut maka Anda dapat menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial Anda. Semoga bermanfaat ya.